Selasa, 21 September 2010

PS :: Sya jg sayank u beibh...


Tembok itu tinggi menjulang...

Aku mendongak tinggi jika ingin melihat keangkuhannya...

"angkuh" kah ia??..

ehmmm...

Aku rasa tidak, tembok itu akan terasa tinggi dan angkuh,jika kita melihat dari sudut pandang

"tembok itu dibangun untuk menghalangi pandangan" b e n a r k a h ???

Kadang aku cemburu pada tembok itu..

ia begitu tinggi menjulang, hingga mampu menutup semua AIB segala sesuatu yang bernaung dibaliknya, sedangkan aku??..

Aku hanya bisa melihat dari sini, begitu kecil sehingga butuh cagak yang panjang untuk membantu penglihatanku dibalik tembok itu..

Ingin sekali aku mengetahui setiap sisi dari baliknya...Ingin sekali aku mendongak keluar dari tembok itu...Menembus batas ruang dan waktu...Melepaskan segala beban ini...

Tapi, kembali lagi..Aku hanyalah Aku..Tak inginku tembok itu menghalangiku,sehingga aku tak dikatakan angkuh dan sombong...





PS:*sya sayank kamu Beibh...




inikah AKU si upik abu???...
ataukah seorang Cinderella???...

Aku tak punya banyak kata untuk menggambarkan rasa ini, aku dengan segala yang kupunya, aku dengan segala yang aku miliki..
kenapa merasa kesepian ditengah keramaian?menapa terasa lapar mendera disaat makanan bertumpah ruah?..Kadang dunia kecilku tak terasa aman lagi..
dunia kecil yang aku anggap akan menyelamatkanku dari pandangan sinis dunia kalian..dunia mu..dunia semesta.

Kadang adil tak bisa senantiasa menegurku, mendelik pun menghakimiku..
apa salah AKU dengan semua yang kumiliki?? apa salah AKU dengan semua yang kubisa??
kenapa "anugerah" itu bagaikan boomerang yang siap menerkamku dikala aku lengah tak berdaya..

Aku harus berdamai dengan perasaaan yang aku miliki..berdamai dengan keadaan yang menyeretku jauh dari logikaku..Aku seorang yang mengedepankan logika, menjadi tak mampu beretika ketika RASA itu mendera...salahKU bila kumiliki rasa itu?? salahKU bila kupelihara rasa itu?? Tak bolehkah seorang AKU mencicipi rasa itu??......

Kamis, 27 Mei 2010

This Is Our Home


Ini bukan apa-apa, tak perlu menjadi GR karena ini bukan tentang kalian, bukan dia, bukan mereka dan bukan tentang saya atau kamu tapi ini hanya tentang kita. Bagaimana semua, apa yang telah kita rasa dan lewati; bagaimana kita mengatasi dan nikmati setiap detik momen yang terjadi begitu saja, hanya kita yang tahu.

Biarkan saja hari-hari yang terlewati melemparkan banyak cerita pada kita karena mereka takkan pernah paham tentang semua bahkan kita sendiri masih belum paham tentang apa yang terjadi antara kita. Sikap yang bisa kita lakukan hanyalah memaknai cerita ini dan sisanya biarkan takdir melakukan pekerjaanya.

Mungkin saja sikapku saat ini terlalu berlebihan dengan menyimpan asa bisa lebih dari ini. Padahal mendapat kepercayaan sudah lebih dari cukup bagiku, terima kasih untuk PERCAYA nya. Kita tahu bahwa aku tak punya kekuatan apa-apa untuk bisa mendapatkan yang lebih dari ini; kekuatan apa yang kupunya?? Hmmm...pribadi pecundang bukan sikap brilliant.

Cerita kita hanya kita yang tahu detailnya, berapa skornya hanya kita yang bisa memberi nilai. Mereka diluar pagar tak bisa merasakan momen kita, tak bisa jalani cerita ini. Seribu kata-kata indah nan cerdas yang terlempar di rumah kita ini takkan pernah bisa menerangkan dengan jelas semua atmosfer yang mengelilingi kita. Kita hanya bisa rasa dan memaknai dan bagi mereka cukup menjadi pendengar dan penonton saja.

Semoga semua berjalan baik-baik saja and this is still our house. Masa bodoh dengan episode berikut ku hanya ingin nikmati semua moment ini dan meminum setiap detik yang dilempar waktu.